Media Pendidikan yang Bersifat Elektronik

BAB I

PENDAHULUAN

 

          Pendidikan merupakan sebuah langkah awal dalam memajukan dan mensejahterakan sebuah negara. Jepang adalah negara yang memprioritaskan pendidikan pada nomor satu dibandingkan hal yang lain. sehingga negara sakura ini menjadi lebih maju dan modern. Dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar, negara ini memfasilitasi para guru dengan berbagai media pelajaran mulai dari alam hingga barang elektronik. Ini merupakan salah satu contoh dari sebuah negara yang maju, disebabkan karena pemerintahnya sangat memperhatikan dunia pendidikan.

Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.[1] Media sangatlah penting digunakan dalam belajar mengajar, karena dengan menggunakan media, diharapkan bisa membantu para tenaga pendidik dalam menyampaikan materi pelajaran. Guru harus bisa lebih bijak dan tepat dalam memilih media yang digunakan. Salah satu media yang sangat efektif digunakan adalah media elektronik, seperti: Komputer, radio, OHP, dan lain-lain. Media ini juga bisa digunakan pada tempat tertentu saja, seperti di daerah yang sudah ada aliran listrik. Akan tetapi, kalau didaerah pedesaan yang belum ada aliran listriknya, solusinya bisa digunakan media manual dan sederhana.

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

Media pendidikan yang bersifat elektronik antara lain:

1.         Komputer

Komputer yang menurut ejaan aslinya “computer” berasal dari kata “to compute” yang artinya menghitung. Jadi komputer bila diartikan secara harfiah adalah “alat hitung”. Sedangkan pengertian komputer yaitu alat elektronik yang dapat mengolah data dengan perantaraan program dan memberikan hasil pengolahan.

Sekarang bagaimana komputer bila digunakan dalam dunia pendidikan. Ternyata dari dulu hingga sekarang komputer masih sangat dibutuhkan dalam membantu meringankan beban aktivitas manusia.

Komputer adalah hasil teknologi modern yang membuka kemungkinan-kemungkinan yang besar sebagai alat pendidikan. “Computer-Assisted Instruction-pengajaran dengan bantuan komputer” (CAI) telah dikembangkan akhir-akhir ini dan telah membuktikan manfaatnya untuk membantu guru dalam mengajar dan membantu murid dalam belajar. Sehingga dengan adanya komputer diharapkan siswa dapat lebih maksimal dalam proses pembelajarannya, sehingga mendapatkan hasil belajar yang memuaskan.

Kelebihan-kelebihan menggunakan komputer sebagai media pendidikan antara lain:

1.     Tutorial. Program pengajaran tutorial dengan bantuan komputer meniru sistem tutor yang dilakukan oleh guru atau instruktur. Informasi atau pesan berupa suatu konsep disajikan dilayar komputer dengan teks, gambar, atau grafik. Pada saat yang tepat, siswa diperkirakan telah membaca, menginterpretasi, dan menyerap konsep itu, suatu pertanyaan atau soal diajukan. Jika jawaban siswa benar, komputer akan melanjutkan penyajian informasi atau konsep berikutnya, jika jawaban salah, komputer dapat kembali ke informasi konsep sebelumnya.

2.     Drills and Practice (Latihan). Latihan untuk mempermahirkan keterampilan atau memperkuat penguasaan konsep dapat dilakukan dengan modus ini. Komputer menyiapkan serangkaian soal atau pertanyaan yang serupa dengan yang biasa ditemukan dalam buku/lembaran kerja workbook.

3.     Simulasi. Program simulasi dengan bantuan komputer mencoba untuk menyamai proses dinamis yang terjadi di dunia nyata, misalnya siswa menggunakan komputer untuk mensimulasi menerbangkan pesawat terbang, dan lain sebagainya.

4.     Permainan instruksional. Program permainan yang dirancang dengan baik dapat memotivasi siswa dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya. Permainan instruksional yang berhasil menggabungkan aksi-aksi permainan video dan keterampilan penggunaan papan ketik pada komputer. Siswa dapat menjadi terampil mengetik karena dalam permainan siswa dituntut untuk menginput data dengan mengetik jawaban atau perintah dengan benar.

5.     dapat membantu murid dan guru dalam pelajaran. Karena komputer itu sabar, cermat, mempunyai ingatan yang sempurna. Ia sesuai sekali untuk latihan dan remedial teaching.

6.     Dapat membuat hitungan atau mereproduksi grafik, gambaran dan memberikan bermacam-macam informasi yang tak mungkin dikuasai oleh manusia manapun.

7.     Sangat fleksibel dalam mengajar dan dapat diatur menurut keinginan penulis pelajaran atau penyusunan kurikulum.

8.     dapat menilai hasil setiap pelajar dengan segera.

2.         Overhead Projector (OHP)

Proyektor overhead merupakan jenis perangkat keras yang sangat sederhana, terdiri atas sebuah kotak dengan bagian atasnya sebagai landasan yang luas untuk meletakkan materi pengajaran.

OHP merupakan salah satu teknologi yang digunakan di kelas. Pendidik dapat mempresentasikan pelajaran menggunakan transparansi berwarna dan bermakna yang bisa menarik perhatian Peserta didik dengan segara. Menggunakan proyektor dan komputer sangat bermanfaat. Pendidik bisa menunjukkan kepada Peserta didik beberapa dokumentasi, film dan presentasi powerpoint.

Beberapa kelebihan OHP dalam pembelajaran antara lain[2]:

1.    Praktis, karena dapat dipergunakan untuk semua ukuran kelas atau ruang.

2.    Memberi kemungkinan tatap muka dan mengamati respons dari penerima pesan (siswa).

3.    Memberi kemungkinan pada penerima pesan (siswa) untuk mencatat.

4.    Mempunyai variasi teknik penyajian yang menarik dan tidak membosankan.

5.    Memungkinkan penyajian dengan berbagai alternatif kombinasi warna.

6.    Dapat dipergunakan kembali secara berulang-ulang.

7.    Dapat disusun kembali berdasarkan urutan-urutan atau sekuens belajar.

8.    Dapat dihentikan pada setiap sekuens belajar yang dikehendaki karena pacing control sepenuhnya di tangan komunikasi (dosen, guru, penyaji bahan, dan lain-lain).

Selain kelebihan yang dimiliki oleh OHP dalam pembelajaran terdapat pula beberapa kekurangannya, yaitu:

1.    Memerlukan persiapan yang matang dan terencana, terutama bila dipergunakan teknik-teknik penyajian yang kompleks.

2.    Dalam penggunaannya diperlukan keterampilan khusus.

3.    Menuntut penataan ruang yang baik.

4.    Menuntut perhatian untuk menghilangkan distorsi (pemutar balikkan fakta) proyeksi.

5.    Menuntut cara kerja yang sistematis dan terarah.

6.    Membutuhkan keterampilan menuliskan pesan yang baik pada transparan sehingga mudah dicerna oleh siswa (penerima pesan).

3.         Radio

Sebagai suatu media radio mempunyai beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan media yang lain, yaitu:[3]

a.    Harganya relatif murah dan variasi programnya lebih banyak daripada TV.

b.    Sifatnya mudah dipindahkan (mobile). Radio dapat dipindah-pindahkan dari satu ruang ke ruang lain dengan mudah.

c.    Jika digunakan bersama-sama dengan alat perekam radio bisa mengatasi problem jadwal.

d.    Radio dapat mengembangkan daya imajinasi anak.

e.    Dapat merangsang partisipasi aktif daripada pendengar. Sambil mendengarkan, siswa boleh menggambar, menulis, melihat peta, menyanyi ataupun menari.

f.     Radio dapat memusatkan perhatian siswa pada kata-kata yang digunakan, pada bunyi, dan artinya. (terutama ini amat berguna bagi program sastra/puisi).

g.    Siaran lewat suara terbukti amat tepat/cocok untuk mengajarkan musik, dan bahasa.

h.    Radio dapat mengerjakan hal-hal tertentu secara lebih baik bila dibandingkan dengan jika dikerjakan oleh guru, antara lain:

1.    Radio dapat menampilkan ke dalam kelas guru-guru yang ahli dalam bidang studi tertentu, sehingga dapat mengatasi masalah kekurangan guru yang layak untuk mengajar.

2.    Pelajaran lewat radio bisa lebih bermutu baik dari segi ilmiah maupun metodis. Ini mengingat guru-guru kita jarang yang mempunyai waktu dan sumber-sumber untuk mengadakan penelitian dan menambah ilmu, sehingga bisa dibayangkan bagaimana mutu pelajarannya.

3.    Radio dapat menyajikan laporan-laporan seketika.

4.    Siaran-siaran yang aktual dapat memberikan suasana kesegaran pada sebagian besar topik.

Selain kelebihan-kelebihan di atas, media pendidikan dengan menggunakan radio memiliki beberapa kelemahan pula, yaitu:

a.    Sifat komunikasinya hanya satu arah.

b.    Biasanya siarannya disentralisasikan sehingga guru tak dapat mengontrolnya.

c.    Penjadwalan pelajaran dan siaran sering menimbulkan masalah. Integrasi siaran radio ke dalam kegiatan belajar mengajar di kelas seringkali menyulitkan.

4.        Closed Circuit Television (CCTV)

Di negara-negara maju seperti Amerika, Inggris, Jepang, dan lain-lain CCTV telah merupakan alat pendidikan yang banyak digunakan disekolah maupun di perguruan tinggi. CCTV harus ditangani sendiri oleh staf lembaga pendidikan yang bersangkutan, walaupun mereka bukan ahli dalam bidang siaran, staf pengajar akan turut dilibatkan dalam perencanaan keseluruhan program dalam persiapannya maupun penyiarannya. CCTV mempunyai potensi yang sama seperti film dan TV. Akan tetapi, dapat menyesuaikan program dengan kebutuhan sekolah. Tentu saja mutu program baik isi maupun penyelenggaraannya, tidak dapat menyamai siaran TV nasional maupun TV komersial yang sanggup memperkejakan ahli-ahli dalam bidang materi pendidikan maupun metode penyiaran.[4]

 

5.        Sound Amplifier

Sound ampliifier sangat berguna bila dipakai dalam kelas besar. Beberapa Peserta didik tidak bisa menangkap apa yang disampaikan oleh Pendidik karena mereka tidak bisa mendengar suara Pendidik. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa suara yang jelas dan kuat, mampu menarik perhatian Peserta didik sehingga hasil pembelajaran menjadi lebih baik.

 

Demikianlah beberapa media pendidikan yang bersifat elektronik. Yang diharapkan dengan penggunaannya dengan baik dan benar akan menjadikan siswa menjadi lebih aktif dan lebih bisa mengembangkan bakat yang dimilikinya. Sehingga pendidikan di Indonesia bisa menghasilkan anak didik yang berkualitas.

 

BAB III

KESIMPULAN

Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan beberapa hal:

1.         Media elektronik adalah sebuah media aliran listrik yang digunakan dalam menyampaikan materi pelajaran.

2.         Media elektronik merupakan tutorial yang kedua selain dari guru.

3.         Media elektronik yang digunakan salah satunya, seperti: Komputer, OHP, radio, dan lain-lain.

4.         Media elektronik bisa digunakan pada daerah yang sudah ada listrik.

5.         Media elektronik tidak tepat digunakan guru pada daerah yang tidak mempunyai aliran listrik.

6.         Media elektronik digunakan hanya untuk membatu para guru dalam menyampaikan pelajaran dengan harapan kegiatan belajar mengajar bisa lebih efektif dan menyenangkan.


[1] Darwyn Syah, Perencanaan Sistem Pengajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2007), cet. II, hlm. 123.

[2] Nasution, Teknologi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1999), cet. II, hlm. 10.

[3] Arief S. Sudirman, R. Rahardjo, Anung Haryono, & Rahardjito, Media Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002), cet. V, hlm. 51-53.

[4] Nasution, Teknologi Pendidikan, op. Cit., hlm.107-108.

Dipublikasi di Uncategorized | Meninggalkan komentar

FUNGSI DAN TANGGUNG JAWAB KEPALA SEKOLAH SEBAGAI ADMINISTRATOR PENDIDIKAN

 

1.         KepalaSekolahSebagaiPenanggungJawab

Kepala sekolah merupakan personel sekolah yang bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan-kegiatan sekolah. Ia mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh untuk menyelenggarakan seluruh kegiatan pendidikan dalam lingkungan sekolah yang dipimpinnya dengan dasar Pancasila dan bertujuan untuk:

–           Meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

–           Meningkatkan kecerdasan dan ketrampilan.

–           Mempertinggi budi pekerti.

–           Memperkuat kepribadian.

–           Mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air.

 

Kepala sekolah tidak hanya bertanggung jawab atas kelancaran jalannya sekolah secara teknis akademis saja, akan tetapi segala kegiatan, keadaan lingkungan sekolah dengan kondisi dan situasinya serta hubungan dengan masyarakat sekitarnya merupakan tanggung jawabnya pula. Inisiatif dan kreatif yang mengarah kepada perkembangan dan kemajuan sekolah adalah merupakan tugas dan tanggung jawab kepala sekolah. Namun demikian, dalam usaha memajukan sekolah dan menanggulangi kesulitan yang dialami sekolah baik yang berupa atau bersifat material seperti perbaikan gedung, penambahan ruang, penambahan perlengkapan, dan sebagainya maupun yang bersangkutan dengan pendidikan anak-anak, kepala sekolah tidak dapat bekerja sendiri. Kepala sekolah harus bekerja sama dengan para guru yang dipimpinnya, dengan orang tua murid atau BP3 serta pihak pemerintah setempat.

Kegiatan-kegiatan sekolah yang menjadi tanggung jawab kepala sekolah seperti yang ditegaskan dalam Rapat Kerja Kepala SMA Daerah Istima Yogyakarta tanggal 22-23 September 1987 adalah sebagai berikut:

1.     Kegiatan mengatur proses belajar-mengajar.

2.     Kegiatan mengatur kesiswaan.

3.     Kegiatan mengatur personalia.

4.     Kegiatan mengatur peralatan pengajaran.

5.     Kegiatan mengatur dan memelihara gedung dan perlengkapan sekolah.

6.     Kegiatan mengatur keuangan.

7.     Kegiatan mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat.

 

2.         Kepala Sekolah Sebagai Pimpinan Sekolah

Aswarni Sudjud, Moh. Saleh dan Tatang M. Amirin dalam bukunya yang berjudul “Adiministrasi Pendidikan”, menyebutkan bahwa fungsi Kepala Sekolah adalah:

1.    Perumusan tujuan kerja dan pembuat kebijaksanaan (policy) sekolah.

2.    Pengatur tata kerja (mengorganisasi) sekolah, yang mencakup mengatur pembagian tugas dan wewenang.

3.         Kepala Sekolah Sebagai Supervisor

Sepervisi adalah salah satu tugas pokok dalam administrasi pendidikan bukan hanya merupakan tugas pekerjaan para inspektur maupun pengawas saja melainkan juga tugas pekerjaan kepala sekolah terhadap pegawai-pegawai sekolahnya.

a.    Supervisi

Untuk menjawab pertanyaan apakah yang dilakukan seorang kepala sekolah sebagai supervisor, kita perlu kembali mengingat pengertian supervisi. Supervisi adalah aktivitas menentukan kondisi/syarat-syarat yang esensial yang akan menjamin tercapainya tujuan pendidikan.

Melihat pengertian tersebut, maka tugas kepala sekolah sebagai supervisor berarti bahwa ia harus meneliti, mencari dan menentukan syarat-syarat mana saja yang diperlukan bagi kemajuan sekolahnya. Kepala sekolah harus dapat meneliti syarat-syarat mana yang telah ada dan tercukupi, dan mana yang belum ada atau kurang secara maksimal.

 

b.    Prinsip Supervisi

Dari uraian di atas kita ketahui betapa banyak dan besar tanggung jawab kepala sekolah sebagai supervisor. Oleh karena itu, seperti yang dikatakan oleh Moh. Rifai, MA. untuk menjalankan tindakan-tindakan supervisi sebaik-baiknya, kepala sekolah hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:

–           Supervisi hendaknya bersifat konstruktif, yaitu pada yang dibimbing dan diawasi harus menimbulkan dorongan untuk bekerja.

–           Supervisi harus didasarkan atas keadaan dan kenyataan yang sebenarnya (realistis, mudah dilaksanakan).

–           Supervisi harus dapat memberi perasaan aman pada guru-guru/pegawai sekolah yang disupervisi.

–           Supervisi harus sederhana dan informal dalam pelaksanaannya.

–           Supervisi harus didasarkan pada hubungan profesional, bukan atas dasar hubungan pribadi.

–           Supervisi harus selalu memperhitungkan kesanggupan, sikap dan mungkin prasangka guru-guru/pegawai sekolah.

–           Supervisi tidak bersifat mendesa (otoriter), karena dapat menimbulkan perasaan gelisah atau antisipasi dari guru-guru/pegawai.

–           Supervisi tidak boleh didasaran atas kekuasaan pangkat, kedudukan atau kekuasaan pribadi.

–           Supervisi tidak boleh bersifat mencari kesalahan dan kekurangan (ingat bahwa supervisi tidak sama dengan inspeksi).

–           Supervisi tidak boleh terlalu cepat mengharapkan hasil dan tidak boleh lekas merasa kecewa.

–           Supervisi hendaknya juga bersifat preventif, korektif dan kooperatif.

Preventif berarti berusaha jangan sampai timbul/terjadi hal-hal yang negatif, mengusahakan memenuhi syarat-syarat sebelum terjadi sesuatu yang tidak diharapkan. Korektif berarti mencari-cari kesalahan-kesalahan atau kekurangan-kekurangan dan usaha memperbaiki dilakukan bersama-sama oleh supervisor dan orang-orang yang disupervisi.

 

c.    Faktor-Faktor yang Mempunyai Keberhasilan Supervisi

Apabila prinsip-prinsip supervisi di atas diperhatikan dan benar-benar dilakukan oleh kepala sekolah, kiranya dapat diharapkan setiap sekolah akan berangsur-angsur maju dan berkembang sebagai alat yang benar-benar memenuhi syarat untuk mencapai tujuan pendidikan. Akan tetapi kesanggupan dan kemampuan seorang kepala sekolah dipengaruhi oleh berbagai faktor. Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi berhasil tidaknya supervisi atau cepat lambatnya hasil supervisi itu antara lain:

–        Lingkungan masyarakat di mana sekolah berada.

–        Besar kecilnya sekolah yang menjadi tanggung jawab kepala  sekolah.

–        Tingkatan dan jenis sekolah.

–        Keadaan guru-guru dan pegawai-pegawai yang tersedia.

–        Kecakapan dan keahlian kepala sekolah itu sendiri.

d.    Pembinaan Kurikulum

Tugas lain dari seorang kepala sekolah sebagai supervisor yang perlu dibicarakan tersendiri adalah masalah pembinaan kurikulum sekolah. Sebenarnya apa pembinaan kurikulum, tidak terlepas dari keseluruhan fungsi supervisi yang dijalankan oleh kepala sekolah. Dapat dikatakan bahwa semua tugas kepala sekolah sebagai supervisor harus selalu berlandaskan pada kurikulum sekolah. Bukankah merupakan pedoman segala kegiatan sekolah dalam usaha mencapai tujuan pendidikan di sekolah.

Beberapa hal yang merupakan tugas kepala sekolah yang juga merupakan teknik supervisi kepala sekolah sebagai supervisor dalam rangka pembinaan kurikulum sekolah antara lain dapat dikemukakan di sini:

–        Kepala sekolah hendaknya dapat membimbing para guru untuk dapat meneliti dan memilih bahan-bahan mana yang baik yang sesuai dengan perkembangan anak dan tuntutan kehidupan dalam masyarakat. Dapat dilakukan misal percakapan pribadi (individu conference).

–        Membimbing dan mengawasi guru-guru agar mereka pandai memilih metode-metode mengajar yang baik, dan melaksanakan metode itu sesuai dengan bahan pelajaran dan kemampuan anak. Dapat diadakan kegiatan observasi kelas (class room observation).

–        Menyelenggarakan rapat-rapat dewan guru secara insidentil maupun periodik, yang khusus untuk membicarakan kurikulum, metode mengajar, dan sebagainya.

–        Mengadakan kunjungan kelas (class visit) yang teratur: mengunjungi guru sedang mengajar untuk meneliti bagaimana metode mengajarnya, kemudian mengadakan diskusi dengan guru yang bersangkutan (dilakukan seinformal mungkin).

–        Mengadakan saling kunjungan kelas antara guru (inter class visit). Hal ini harus direncanakan sebelumnya dengan sebaik-baiknya sehingga guru yang akan diserahi mengajar dan dilihat oleh guru-guru lain itu benar-benar dapat mempersiapkan diri.

–        Setiap permulaan tahun ajaran guru diwajibkan menyusun suatu silabus mata pelajaran yang akan diajarkan, dengan berpedoman pada rencana pelajaran/kurikulum yang berlaku di sekolah itu.

–        Setiap akhir tahun ajaran masing-masing guru mengadakan penilaian cara dan hasil, kerjanya dengan meneliti kembali hal-hal yang pernah diajarkan (sesuai dengan silabus), untuk selanjutnya mengadakan perbaikan-perbaikan dalam tahun ajaran berikutnya.

–        Setiap akhir tahun ajaran mengadakan penelitian bersama guru-guru mengenai situasi dan kondisi sekolah pada umumnya dan usaha memperbaikinya. (Sebagai pedoman untuk membuat program sekolah untuk tahun berikutnya).

 

4.         Syarat-Syarat Kepala Sekolah

Telah kita maklumi bahwa tugas kepala sekolah itu sedemikian banyak dan tanggung jawanya sedemikian besar. Maka tidak sembarang orang patut menjadi kepala sekolah. Untuk dapat menjadi kepala sekolah harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Di samping syarat yang berupa ijazah (yang merupakan syarat formal) persyaratan pengalaman kerja dan kepribadian harus dipenuhi pula.

Disamping ijazah dan pengalaman kerja, ada syarat lain yang tidak kurang pentingnya, yaitu persyaratan kepribadian dan kecakapan yang dimilikinya. Seorang kepala sekolah hendaknya memiliki kepribadian yang baik sesuai dengan kepemimpinan yang akan dipegangnya. Ia hendaknya memiliki sifat-sifat jujur, adil dan dapat dipercaya, suka menolong dan membantu guru dalam menjalankan tugas dan mengatasi kesulitan-kesulitan, bersifat supel dan ramah mempunyai sifat tegas dan konsekuen yang tidak kaku. Seorang kepala sekolah harus berjiwa nasional dan memiliki falsafah hidup yang sesuai dengan falsafah dan dasar negara kita.

Jika kita simpulkan apa yang telah diuraikan di atas, maka syarat seorang kepala sekolah adalah sebagai berikut:

a.    Memiliki ijazah yang sesuai dengan ketentuan/peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

b.    Mempunyai pengalaman kerja yang cukup, terutama di sekolah yang sejenis dengan sekolah yang dipimpinnya.

c.    Mempunyai sifat kepribadian yang baik, terutama sikap dan sifat-sifat kepribadian yang diperlukan bagi kepentingan pendidikan.

d.    Mempunyai keahlian dan pengetahuan yang luas, terutama mengenai bidang-bidang pengetahuan pekerjaan yang diperlukan bagi sekolah yang dipimpinnya.

e.    Mempunyai ide dan inisiatif yang baik untuk kemajuan dan pengembangan sekolahnya.


 

KESIMPULAN

 

Kepala sekolah adalah personel yang paling penting untuk kemajuan sekolah, tidak sembarang orang bisa menjadi kepala sekolah, syarat-syarat untuk menjadi kepala sekolah diantaranya mempunyai ijazah yang sesuai dengan pendidikan, sekolah yang dipimpin, pengalaman kerja, dan pengetahuan luas. Kemudian fungsinya sebagai perumus tujuan kerja dan pembuat kebijaksanaan dan pengatur tata kerja dan bertanggung jawab atas kelancaran jalannya sekolah.

Dipublikasi di Uncategorized | Meninggalkan komentar

Hello world!

Welcome to WordPress.com. After you read this, you should delete and write your own post, with a new title above. Or hit Add New on the left (of the admin dashboard) to start a fresh post.

Here are some suggestions for your first post.

  1. You can find new ideas for what to blog about by reading the Daily Post.
  2. Add PressThis to your browser. It creates a new blog post for you about any interesting  page you read on the web.
  3. Make some changes to this page, and then hit preview on the right. You can always preview any post or edit it before you share it to the world.
Dipublikasi di Uncategorized | 1 Komentar